Harum puluhan kuntum mawar ini membuatku ingin
mengharu biru
Meregangkan segenggam urat yang tegang
Mengubahnya menjadi senyuman
Puluhan kuntum mawar membawa ingatanku pada
satu tanya
Sebuah hal yang tak kutahui jawabnya
Sebuah hal yang terlihat mustahil bila
dipertanyakan
Saat tak ada yang percaya sudah waktunya maut
tiba
Kuntum mawar yang berpuluh-puluh ini
menuntunku
melenggang dalam lengang
Ketika rapuh menyerang tulang
Ketika rambut tak lagi hitam
Saat senja mulai tenggelam
Separuh kenangan memudar
Siapa yang
akan menangisiku ketika aku mati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan komentar.... komentar dengan sopan... :D